Dari suatu studi meta-analisis di Jepang yang baru dilakukan disimpulkan bahwa injeksi asam hialuronat efektif dan memilki profil keamanan yang baik dalam penanganan nyeri bahu kronik. Injeksi asam hialuronat merupakan terapi yang umum dilakukan pada pasien nyeri bahu kronik, tetapi hingga saat ini belum ada ulasan/review menyeluruh mengenai pemberian viskosuplemen ini.
Dokter Seijo Saito dari Tokyo Women’s Medical University melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data dari 19 uji klinik acak yang membandingkan injeksi asam hialuronat secara intra-artikular dan subakromial yang dibandingkan dengan plasebo atau terapi konservatif.
Terkumpul data dari 2.120 pasien dengan diagnosis periarthritis scapulohumeralis, frozen shoulder, capsulitis dengan perlengketan, robekan sendi, nyeri bahu persisten, supraspinatus tendinosis, dan shoulder impingement syndrome yang kemudai diolah dan dievaluasi dengan hasil:
Memang studi ini masih ada keterbatasan seperti masih kurangnya kualitas metodologi pelaporan dan tidak adanya data efikasi jangka panjang, selain itu juga adanya variasi yang luas dari desain studi, karakteristik pasien serta hasil akhir. Akan tetapi bagaimanapun studi meta-analisis ini telah menunjang eviden dari injeksi asam hialuronat sebagai alternatif selain terapi standar dalam penanganan nyeri bahu kronik.
Dokter Seijo Saito dari Tokyo Women’s Medical University melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data dari 19 uji klinik acak yang membandingkan injeksi asam hialuronat secara intra-artikular dan subakromial yang dibandingkan dengan plasebo atau terapi konservatif.
Terkumpul data dari 2.120 pasien dengan diagnosis periarthritis scapulohumeralis, frozen shoulder, capsulitis dengan perlengketan, robekan sendi, nyeri bahu persisten, supraspinatus tendinosis, dan shoulder impingement syndrome yang kemudai diolah dan dievaluasi dengan hasil:
- Dari 10 studi menunjukkan bahwa perbedaan rerata standar (SMD = standard mean difference) untuk intensitas nyeri secara umum antara injeksi asam hialuronat dan plasebo adalah 0,39 (p=0,0000), nilai perbedaan di atas 0,2 menunjukan bahwa adanya manfaat dalam mengatasi nyeri.
- Untuk penilaian terhadap fungsi bahu secara keseluruhan, dari 4 studi terlihat bahwa asam hialuronat lebih baik dibandingkan plasebo dengan nilai SMD adalah 0,36 (p=0,04).
- Sedangkan yang membandingkan antara berbagai hialuronat dengan berat molekul yang berbeda dan dengan injeksi steroid pada 5 studi memberikan hasil bahwa antara molekul yang berbeda tidak dijumpai perbedaan yang bermakna dan secar keseluruhan lebih efektif dibandingkan steroid (SMD=0,39).
- Sejumlah 7 studi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap cakupan pergerakan sendi.
- Efek samping utama yang muncul adalah nyeri setempat dan bengkak pada tempat suntikan yang bersifat ringan dan sementara dan efek samping ini sebanding dengan plasebo.
Memang studi ini masih ada keterbatasan seperti masih kurangnya kualitas metodologi pelaporan dan tidak adanya data efikasi jangka panjang, selain itu juga adanya variasi yang luas dari desain studi, karakteristik pasien serta hasil akhir. Akan tetapi bagaimanapun studi meta-analisis ini telah menunjang eviden dari injeksi asam hialuronat sebagai alternatif selain terapi standar dalam penanganan nyeri bahu kronik.
Comments