Penggunaan Jangka Panjang Metformin Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Penelitian epidemiologi menunjukkan pasien dengan resistensi insulin atau telah terdiagnosis diabetes mellitus tipe 2 berkaitan dengan risiko terjadinya keganasan epithelial diantaranya kanker payudara postmenopause, prostat, kolon dan ginjal, meskipun adapula beberapa peneliti lain yang tidak menyetujui hal tersebut.

Penelitian lain juga menunjukkan kadar insulin puasa yang tinggi pada wanita meningkatkan risiko kanker payudara, lebih lanjut pasien kanker payudara dan menderita pula diabetes mellitus didapatkan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan pasien kanker payudara non diabetes, oleh karena itu nampaknya perbaikan resistensi insulin dan mengkoreksim hiperinsulinemia mungkin akan menjadi strategi yang efektif untuk menurunkan risiko berkembangnya kanker payudara dan menurunkan risiko mortalitas pada pasien kanker payudara dengan diabetes.

Landasan pemikirannya adalah diabetes tipe 2 memiliki karakteristik adanya resistensi insulin dan hiperinsulinemia, dan insulin memiliki efek metabolik termasuk efek mitogenik diperantarai oleh reseptor IGF (insulin like growth factor)-1 dan reseptor insulin, sedangkan Metformin bekerja dengan memperbaiki hiperinsulinemia dan resistensi insulin terutama dengan menurunkan glukoneogenesis dihati dan meningkatkan ambilan glukosa darah ke otot, dalam penelitian in vitro menunjukkan pada sel kanker payudara metformin tidak hanya bekerja sebagai “insulin sensitizing drug” tetapi mampu sebagai penghambat pertumbuhan, diperantarai dengan upregulasi aktivitas AMP activated protein kinase (AMPK) dan menekan aliran sinyal pada mTOR (mammalian Target of Rapamycin) dengan hasil kerja tersebut diduga bahwa metformin akan secara langsung sebagai anti tumor dengan mengaktivasi AMPK dan konsekuensi akhirnya akan menggangu metabolisme sel kanker.

Berdasarkan hal diatas dan tingginya insiden kanker payudara dan ada dugaan metformin akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan kanker payudara, peneliti di Inggris dengan menggunakan data dari General Practice Research Database (GPRD) melakukan case control analysis untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan jangka panjang metformin dan obat hipoglikemik lainnya terhadap risiko berkembangnya kanker payudara.

Penelitian ini melibatkan 22.621 pasien wanita yang setidaknya menerima satu peresepan OHO (Obat Hipoglikemik Oral) dalam 1 penelitian, dalam penelitian ini teridentifikasi 305 pasien terdiagnosis kanker payudara yang memenuhi kriteria inklusi dengan rata rata usia 67,5 tahun pada saat kanker terdiagnosis, dengan kelompok kontrol (matched) adalah 1.153 wanita bebas dari kanker. Dimana proporsi usia, BMI, status merokok, penggunaan hormonal, riwayat diabetes, persentase kadar HbA1c dan fungsi jantung dan hati pada kedua kelompok sebanding.

Dari hasil korelasi terjadinya kanker payudara pada pasien diabetes yang mendapatkan terapi OHO dan insulin odd ratio (melihat besarnya efek/kejadian untuk memperlihatkan kekuatan adanya hubungan, dimana OR kurang dari 1 mengindikasikan kondisi atau kejadian kurang terjadi pada kelompok pertama stb) pada kelompok non metformin adalah 1,03 (95% CI, 0,76-1,39) pada pemberian insulin, sulfonylurea, thiazolidinediones, sedangkan dari stratifikasi pada penggunaan metformin dengan lama penggunaan yaitu lebih dari 40 kali peresepan (5 tahun) menurunkan risiko kanker payudara dengan OR 0,44 (95% CI 0,24-0,82, p = 0,01).

Dalam analisa lebih lanjut dengan menilai OR pada pasien yang mendapatkan obat anti diabetik dengan mengeklusi kelompok metformin yang juga mendapatkan insulin pada peresepan diatas 40, antara kelompok metformin dan non metformin didapatkan OR kelompok metformin 0,42 (95% CI 0,21-0,87, p = 0,02), sedangkan pada kelompok non metformin tidak ada perubahan.

Hasil observasi tersebut semakin menguatkan bukti ilmiah pemberian metformin dalam periode lama nampaknya berkaitan dengan menurunkan risiko kanker payudara, meskipun tetap penelitian ini dibatasi oleh disain yang hanya berupa penelitian observasi sehingga kaitan langsung tidak dapat disimpulkan.

Comments