Para peneliti Amerika telah mengidentifikasi penanda yang dapat mendeteksi sebelum perempuan mengalami artritis reumatoid (RA). Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Arthritis & Rheumatism edisi Maret 2009.
Elisabeth Karlson dari Bringham and Women's Hospital and Harvard Medical School dan kolegenya menguji sampel darah yang diambila dari 170 partisipan dalam Women's Health Study dan the Nurses Health Study. Para wanita tidak ada gejala RA pada saat pengumpulan sampel, namun kemudian menderita penyakit rematik tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa kadar kedua sitokin (protein yang dilepaskan oleh sistem imun) disebut tumor necrosis factor (TNF) dan interleukin-6 (IL-6) akan meningkat sebelum wanita mengalami gejala-gejala RA. Kadar kedua sitokin meningkat pada orang-orang yang mengalami RA.
Karena terurai sangat cepat di dalam sampel darah yang disimpan, para peneliti menggunakan larutan tumor necrosis factor II (STNFRII) sebagai pengganti. Kadar STNFRII meningkat 12 tahun sebelum terjadi gejala-gejala RA dan berkaitan dengan 2 kali lipat peningkatan risiko RA. Kadar IL-6 meningkat sekitar 4 tahun sebelum muncul gejala-gejala RA.
Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka menjelaskan bahwa selama fase praklinik pembentukan otoantibodi, ada rektivitas imun, yang memproduksi sitokin proinflamasi yang khas dalam RA yaitu IL-6 dan TNF.
Elisabeth Karlson dari Bringham and Women's Hospital and Harvard Medical School dan kolegenya menguji sampel darah yang diambila dari 170 partisipan dalam Women's Health Study dan the Nurses Health Study. Para wanita tidak ada gejala RA pada saat pengumpulan sampel, namun kemudian menderita penyakit rematik tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa kadar kedua sitokin (protein yang dilepaskan oleh sistem imun) disebut tumor necrosis factor (TNF) dan interleukin-6 (IL-6) akan meningkat sebelum wanita mengalami gejala-gejala RA. Kadar kedua sitokin meningkat pada orang-orang yang mengalami RA.
Karena terurai sangat cepat di dalam sampel darah yang disimpan, para peneliti menggunakan larutan tumor necrosis factor II (STNFRII) sebagai pengganti. Kadar STNFRII meningkat 12 tahun sebelum terjadi gejala-gejala RA dan berkaitan dengan 2 kali lipat peningkatan risiko RA. Kadar IL-6 meningkat sekitar 4 tahun sebelum muncul gejala-gejala RA.
Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka menjelaskan bahwa selama fase praklinik pembentukan otoantibodi, ada rektivitas imun, yang memproduksi sitokin proinflamasi yang khas dalam RA yaitu IL-6 dan TNF.
Comments