Sebuah hasil penelitian yang berhasil disimpulkan bahwa Serotonin dan transporter-nya dapat meregulasi fungsi dari sel tulang. Penelitian terbaru ini dilakukan terhadap antidepresan golongan SSRI Fluoxetine dengan menggunakan produk originalnya secara in vitro untuk meneliti efeknya terhadap osteoblas dan osteoklas. Penelitian serupa juga pernah dilakukan di Perancis untuk meneliti masalah ini dan hasilnya menunjukkan bahwa antidepresan dapat memberikan pengaruh terhadap mikroarsitektur tulang yang diperlihatkan pada uji pada hewan tikus, selanjutnya penelitian yang lain justru berkebalikan hasilnya, dimana pernah dilakukan juga penelitian jangka panjang yaitu selama 6 bulan menggunakan Fluoxetine pada hewan coba kemudian dilakukan pemeriksaan dengan pemindaian tulangnya, dimana hasilnya tidak mengindikasikan adanya perubahan geometri dan kualitas dari tulang.
Sebelum penelitian mengenai penggunaan antidepresan terhadap kesehatan tulang yang akhir-akhir ini sering dipublikasikan, di Norwegia pernah dilakukan penelitian secara in vitro yang digunakan untuk memperoleh bukti mengenai hal ini. Dari uraian pada publikasinya disampaikan bahwa sel mononuklear manusia telah dideferensiasikan melalui osteoklas pada penggunaan serotonin atau Fluoxetine, dan kemudian dilakukan perhitungan terhadap jumlah secara total dari osteoklas apakah sama baiknya jumlahnya dengan resorpsi tulangnya. Pemeriksaan yang dilakukan pada osteoklas manusia ini diperlihatkan adanya paparan pada beberapa reseptor serotonin, transporter serotonin, serta jumlah enzim pada pembentukan serotonin dan kadar Tryptophan hydroxylase 1 (Tph1). Paparan Tph1 juga ditemukan efeknya pada osteoblas dan osteoklas tikus yang mengindikasikan produksi dari serotonin. Pada percobaan dengan tikus diperlihatkan pra osteoklas yang diberi kode RAW264.7, serotonin sama baiknya dengan efek Fluoxetine yang memberikan efek terhadap proliferasi dan aktivitas dari NFkappaB pada pengukuran bifasik.Proliferasi sel punca mesenkim pada manusia (MSC) dan osteoblas primer serta paparan reseptor serotonin 5-HT2A meningkat melalui peningkatan serotonin. Fluoxetine menstimulasi ploriferasi dari MSC serta preosteoblas dari hasil uji pada tikus yang diberi tanda MC3T3-E1 pada konsentrasi nM artinya mikroM konsentrasi yang telah dihambat.
Efek Fluoxetine terlihat secara langsung, kemungkinan ada hubungannya dengan reseptor 5-HT2. Serotonin-telah menginduksi proliferasi sel MC3T3-E1 yang telah dihambat melalui penghambat PKC (GF109203) dan juga telah menghasilkan penurunan ketika dihambat reseptor 5-HT2B/C atau 5-HT2A/C.
Serotonin dapat meningkatkan osteoprotegerin (OPG) serta menurunkan aktivitas reseptor NF-kappaB (RANKL) yang disekresi dari osteoblas, serta meningkatkan osteoblas yang telah diinduksi oleh osteoklas, dimana fluoxetine mempunyai efek yang berbalik.
Sepertinya penelitian selanjutnya perlu dilakukan lagi untuk mendeskripsikan mekanisme yang memungkinkan melalui banyaknya Serotonin serta transporter yang memberikan efek terhadap fungsi sel tulang.
source: Kalbe.co.id
Sebelum penelitian mengenai penggunaan antidepresan terhadap kesehatan tulang yang akhir-akhir ini sering dipublikasikan, di Norwegia pernah dilakukan penelitian secara in vitro yang digunakan untuk memperoleh bukti mengenai hal ini. Dari uraian pada publikasinya disampaikan bahwa sel mononuklear manusia telah dideferensiasikan melalui osteoklas pada penggunaan serotonin atau Fluoxetine, dan kemudian dilakukan perhitungan terhadap jumlah secara total dari osteoklas apakah sama baiknya jumlahnya dengan resorpsi tulangnya. Pemeriksaan yang dilakukan pada osteoklas manusia ini diperlihatkan adanya paparan pada beberapa reseptor serotonin, transporter serotonin, serta jumlah enzim pada pembentukan serotonin dan kadar Tryptophan hydroxylase 1 (Tph1). Paparan Tph1 juga ditemukan efeknya pada osteoblas dan osteoklas tikus yang mengindikasikan produksi dari serotonin. Pada percobaan dengan tikus diperlihatkan pra osteoklas yang diberi kode RAW264.7, serotonin sama baiknya dengan efek Fluoxetine yang memberikan efek terhadap proliferasi dan aktivitas dari NFkappaB pada pengukuran bifasik.Proliferasi sel punca mesenkim pada manusia (MSC) dan osteoblas primer serta paparan reseptor serotonin 5-HT2A meningkat melalui peningkatan serotonin. Fluoxetine menstimulasi ploriferasi dari MSC serta preosteoblas dari hasil uji pada tikus yang diberi tanda MC3T3-E1 pada konsentrasi nM artinya mikroM konsentrasi yang telah dihambat.
Efek Fluoxetine terlihat secara langsung, kemungkinan ada hubungannya dengan reseptor 5-HT2. Serotonin-telah menginduksi proliferasi sel MC3T3-E1 yang telah dihambat melalui penghambat PKC (GF109203) dan juga telah menghasilkan penurunan ketika dihambat reseptor 5-HT2B/C atau 5-HT2A/C.
Serotonin dapat meningkatkan osteoprotegerin (OPG) serta menurunkan aktivitas reseptor NF-kappaB (RANKL) yang disekresi dari osteoblas, serta meningkatkan osteoblas yang telah diinduksi oleh osteoklas, dimana fluoxetine mempunyai efek yang berbalik.
Sepertinya penelitian selanjutnya perlu dilakukan lagi untuk mendeskripsikan mekanisme yang memungkinkan melalui banyaknya Serotonin serta transporter yang memberikan efek terhadap fungsi sel tulang.
source: Kalbe.co.id
Comments