ASI ekslusif meningkatkan perkembangan kognitif

Kalbe.co.id - Menurut hasil trial acak terbesar yang dilakukan tentang laktasi manusia, menyusui ASI eksklusif dan diperpanjang meningkatkan perkembangan kognitif seperti diukur dengan IQ dan ranking akademik pada anak-anak berumur 6,5 tahun. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Archives of General Psychiatry edisi Mei 2008.

Menurut Michael S. Kramer, MD dan koleganya dari Promotion of Breasfeeding Intervention Trial (PROBIT) Study Group, bukti bahwa menyusui ASI meningkatkan perkembangan kognitif didasarkan pada hampir semua studi observasi dan cenderung berbaur dengan perbedaan tingkah laku dalam tingkah laku ibu menyusui dan interaksi dengan bayinya.

Tujuan trial kumpulan acak ini untuk menentukan apakah menyusui eksklusif dan diperpanjang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif pada anak-anak berumur 6,5 tahun. Di 31 rumah sakit melahirkan Belarusia dan poliklinik terkait, 17.046 bayi sehat disusui ASI diikutkan selama 17 Juni 1996 sampai dengan 31 Desember 1997. 13.889 diantaranya (81,5%) diikuti dari 21 desember 2002 sampai 27 April 2005 yaitu pada umur 6,5 tahun.

Intervensi pemberian ASI berdasarkan model pada inisiatif WHO dan UNICEF mengenai rumah sakit sayang bayi. Hasil utamanya adalah ujian dan skor IQ pada Wechsler Scale of Intelligent (WASI) dan kinerja akademik evaluasi guru dalam membaca, menulis, matematika dan subyek lain.

Kelompok intervensi mempunyai peningkatan besar dalam menyusui eksklusif pada umur 3 bulan (43,3% vs 6,4%; P<0,001) dibandingkan dengan kelompok kontrol dan prevalensi lebih tinggi secara signifikan menyusui ASI pada semua umur dan temasuk 12 bulan pertama.

Dibandingkan dengan kelompok kontrol, kelompok intervensi memiliki hasil lebih tinggi dalam semua pengukuran WASI. Perbedaan rata-rata kluster disesuaikan adalah +7,5 (interval keyakinan 95%, 0,8-14,3) untuk IQ verbal, +2,9 (interval keyakinan 95%, -3,3 sampai +9,1) untuk kinerja IQ dan +5,9 (interval keyakinan 95%, -1,0 sampai +12,8) untuk skala penuh IQ. Baik untuk bacaan maupun tulisan, ranking akademik oleh guru lebih tinggi secara bermakna pada kelompok eksperimen.

Keterbatasan studi besar ini adalah kurangnya metode ‘buta’ para dokter anak yang memberikan WASI pada status eksperimen vs kontrol intervensi dari anak-anak yang diuji.

Penulis studi mengatakan bahwa manfaat kognitif adalah keuntungan paling penting bagi bayi yang diberikan ASI dalam masyarakat negara industri karena proteksi terhadap infeksi di negara-negara berkembang tidak memiliki dampak kehidupan-kematian bagi kesehatan bayi dan anak-anak seperti pada negara-negara kurang berkembang. Konsistensi temuan mereka didasarkan pada trial acak bersama laporan studi pengamatan sebelumnya seharusnya bukti yang membantu mendorong usaha-usha kesehatan masyarakat dalam mempromosikan, melindungi dan mendukung menyusui ASI.

Comments