Musim penghujan biasanya berujung-ujung dengan banjir, apalagi wilayah DKI Jakarta. (wah..wah..). Banjir dapat mendatangkan penyakit infeksi, ini diakibatkan kontak dengan air yang kotor. Penyakit tersebut antara lain diare, demam berdarah, leptospirosis dan infeksi kulit. Upaya pencegahan perlu agar tidak terjangkit penyakit ini.
Diare
Dapat terjadi karena air bersih untuk konsumsi tercemar oleh air kotor pasca banjir. Penyakit ini menyebabkan buang air besar dengan frekuensi sering (bisa lebih dari 5 kali sehari) dan tinja menjadi cair. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Escherichia Coli, Shigella (penyebab disentri), Salmonella (menyebabkan tifus) dan amuba (disentri).
Bila diare sudah menjangkit, gejala umumnya adalah, frekuensi buang air besar yang sering, tinja cair, pada tinja terdapat lendir atau darah. Hal yang perlu diperhatikan adalah mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dapat minum oralit atau larutan gula-garam. Cairan seperti air tajin, kaldu dan air buah juga dapat membantu karena cukup mengandung elektrolit.
Tanda-tanda dehidrasi antara lain lemas, mata cekung, lidah kering, kulit keriput dan buang air kecil menjadi berkurang. Bila hal ini terjadi, penderita sebaiknya dibawa kerumah sakit.
Penggunaan obat-obatan untuk menghentikan diare sebaiknya digunakan seperlunya. Karena obat-obatan tersebut biasanya mengandung ata-pulgite, kaolin dan loperamide yang digunakan untuk diare dengan tinja cair dengan frekuensi yang tinggi. Selain itu perlu juga antibiotik untuk mengobati infeksi yang terjadi. Sebaiknya konsultasi dengan dokter atau puskesmas bila diare cukup parah.
Pencegahan yang dilakukan adalah dengan memperhatikan kebersihan, seperti memasak air minum, mencuci tangan sebelum makan, mencuci sayur yang akan dimakan. Mencuci tangan atau sayur dengan air mengalir sangat disarankan.
Leptospirosis
Penyebabnya adalah kuman berbentuk spiral yaitu Leptospira. Leptospira sangat banyak jenisnya. Namun hanya beberapa jenis yang dapat menyebabkan infeksi yang dikenal dengan sindrom Weil.
Kuman ini dapat menyebar karena kontak dengan air kotor yang tercemar oleh kotoran (tinja dan air kemih) tikus. Kuman ini masuk melalui luka yang terendam air yang telah tercemar.
Infeksi Leptospirosis ringan umumnya hanya demam dalam beberapa hari dan dapat diobati dengan penisilin. Untuk kasus berat, dapat menyebabkan sesak nafas, gangguan fungsi ginjal, demam tinggi, mata menjadi kuning, air seni menjadi kecokelatan, dan pendarahan. Dikenal dengan nama sindrom weil.
Segara konsultasi dengan dokter bila sudah terkena sindrom weil. Karena infeksi ini cukup berbahaya bila tidak ditangani dengan cepat.
Untuk pencegahan, hindari kontak dengan air banjir atau air yang sudah tercemar karena banjir. Gunakan sepatu bot dan sarung tangan, bila kontak dengan air tidak bisa dihindari. Sekali lagi, jagalah kebersihan, tentu ini akan menjauhkan Anda dari penyakit infeksi ini.
sumber: sindo
Diare
Dapat terjadi karena air bersih untuk konsumsi tercemar oleh air kotor pasca banjir. Penyakit ini menyebabkan buang air besar dengan frekuensi sering (bisa lebih dari 5 kali sehari) dan tinja menjadi cair. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Escherichia Coli, Shigella (penyebab disentri), Salmonella (menyebabkan tifus) dan amuba (disentri).
Bila diare sudah menjangkit, gejala umumnya adalah, frekuensi buang air besar yang sering, tinja cair, pada tinja terdapat lendir atau darah. Hal yang perlu diperhatikan adalah mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dapat minum oralit atau larutan gula-garam. Cairan seperti air tajin, kaldu dan air buah juga dapat membantu karena cukup mengandung elektrolit.
Tanda-tanda dehidrasi antara lain lemas, mata cekung, lidah kering, kulit keriput dan buang air kecil menjadi berkurang. Bila hal ini terjadi, penderita sebaiknya dibawa kerumah sakit.
Penggunaan obat-obatan untuk menghentikan diare sebaiknya digunakan seperlunya. Karena obat-obatan tersebut biasanya mengandung ata-pulgite, kaolin dan loperamide yang digunakan untuk diare dengan tinja cair dengan frekuensi yang tinggi. Selain itu perlu juga antibiotik untuk mengobati infeksi yang terjadi. Sebaiknya konsultasi dengan dokter atau puskesmas bila diare cukup parah.
Pencegahan yang dilakukan adalah dengan memperhatikan kebersihan, seperti memasak air minum, mencuci tangan sebelum makan, mencuci sayur yang akan dimakan. Mencuci tangan atau sayur dengan air mengalir sangat disarankan.
Leptospirosis
Penyebabnya adalah kuman berbentuk spiral yaitu Leptospira. Leptospira sangat banyak jenisnya. Namun hanya beberapa jenis yang dapat menyebabkan infeksi yang dikenal dengan sindrom Weil.
Kuman ini dapat menyebar karena kontak dengan air kotor yang tercemar oleh kotoran (tinja dan air kemih) tikus. Kuman ini masuk melalui luka yang terendam air yang telah tercemar.
Infeksi Leptospirosis ringan umumnya hanya demam dalam beberapa hari dan dapat diobati dengan penisilin. Untuk kasus berat, dapat menyebabkan sesak nafas, gangguan fungsi ginjal, demam tinggi, mata menjadi kuning, air seni menjadi kecokelatan, dan pendarahan. Dikenal dengan nama sindrom weil.
Segara konsultasi dengan dokter bila sudah terkena sindrom weil. Karena infeksi ini cukup berbahaya bila tidak ditangani dengan cepat.
Untuk pencegahan, hindari kontak dengan air banjir atau air yang sudah tercemar karena banjir. Gunakan sepatu bot dan sarung tangan, bila kontak dengan air tidak bisa dihindari. Sekali lagi, jagalah kebersihan, tentu ini akan menjauhkan Anda dari penyakit infeksi ini.
sumber: sindo
Comments