Masa terbaik untuk proses pemulihan stroke.
Stroke merupakan gangguan sistem pembuluh darah otak yang terjadi secara lokal atau global, dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam.
Penderita stroke secara tiba-tiba mengalami kerusakan dalam kemampuan melihat, makan, membaca, bicara, berjalan dan menggunakan anggota tubuh secara normal. Ini tergantung belahan otak sebelah mana yang terkena serangan.Banyak penderita yang belum mengetahui proses pemulihan terbaik untuk kondisi stroke. Pemulihan terbaik dilakukan saat Golden Period, yaitu pada masa 6 bulan pertama setelah terjadi serangan stroke.Dalam 6 bulan pertama sebaiknya penderita melakukan perawatan dan terapi rehabilitasi medik untuk memulihkan ataau mengoptimalkan kemampuan fungsional tubuh, hingga kualitas hidup dapat terjaga dan ditingkatkan. Terapi rehabilitasi medik sebaiknya dilakukan sedini mungkin.Terapi rehabilitasi medik harus dilakukan secara komperhensif baik dari segi fisik maupun psikis, oleh karena itu diperlukan suatu penanganan terpadu oleh suatu tim rehabilitasi yang terdiri dari dokter spesialis, terapis okupasi, fisioterapis, terapis wicara, ortotis prostetis dan psikolog.Masalah penderita paska stroke sangat kompleks dan bersifat individual, namun ada masalah dasar yang sama yaitu yang timbul akibat hilangnya atau terganggunya kontrol terhadap mekanisme refleks postural normal serta beberapa refleks primitif yang lain.
Peran tim rehabilitasi medik adalah sbb:Dokter spesialis rehabilitasi medik:melakukan pemeriksaan medis, diagnosa, edukasi, penyusunan program rehabilitasi medik, mengkoordinir pelaksanaan terapi dan mengevaluasi hasil terapi.
Terapis Okupasi
Membantu memperbaiki kemampuan individu dalam aktifitas sehari-hari hingga dapat melakukan sendiri baik dengan bantuan alat ataupun tidak. Kompenen yang tercakup adalah :ADL (Activities of Daily Living) atau aktifitas keseharian seperti, makan, minum, berpakaian, aktifitas ke kamar kecil, dan mandi.MemoriProduktivitas, contoh kegiatan yang termasuk dalam produktivitas adalah menyetir mobil, memasak, menulis, mengetik, dll.Leisure (pemanfaatan waktu luang) yaitu berkebun, olahraga dll.
Fisioterapis
Memberikan program untuk pemulihan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional penderita stroke. Terapi fisik sebaiknya diberikan sedini mungkin hingga pemulihan dapat mencapai tingkat yang optimum. Diharapkan akan tercapai peningkatan kekuatan otot, kualitas yang lebih baik dari pola gerak, cara berjalan, koordinasi serta keseimbangan.Terapi yang diberikan berupa latihan dengan teknik Bobath, PNF (Proprioceptif Neuromuscular Facilitation), Brunnstorm, Margareth Johnson.
Terapis wicara
Penderita yang mengalami kelumpuhan sebelah kanan akan mendapat gangguan dalam komunikasi verbal atau non verbal, gangguan menelan. Terapi wicara akan membantu mengembalikan fungsi wicara penderita stroke.
Ortotis Prostetis
Ada kalanya penderita stroke memerlukan alat bantu (orthotic) seperti Shoulder Sling (penyangga bahu), Hand Splint, AFO (Ankle Foot Orthosa)
Psikologmemberikan konsultasi psikolog dan terapi suportif pada penderita serta care giver (orang yang merawat).
Program rehabilitasi medik ini memerlukan kerjasama antara tim rehabilitasi dengan penderita dan keluarganya agar dapat dicapai hasil yang optimal.
sumber: sehati (dr. Yenny Lindoyo, SpRM)
Stroke merupakan gangguan sistem pembuluh darah otak yang terjadi secara lokal atau global, dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam.
Penderita stroke secara tiba-tiba mengalami kerusakan dalam kemampuan melihat, makan, membaca, bicara, berjalan dan menggunakan anggota tubuh secara normal. Ini tergantung belahan otak sebelah mana yang terkena serangan.Banyak penderita yang belum mengetahui proses pemulihan terbaik untuk kondisi stroke. Pemulihan terbaik dilakukan saat Golden Period, yaitu pada masa 6 bulan pertama setelah terjadi serangan stroke.Dalam 6 bulan pertama sebaiknya penderita melakukan perawatan dan terapi rehabilitasi medik untuk memulihkan ataau mengoptimalkan kemampuan fungsional tubuh, hingga kualitas hidup dapat terjaga dan ditingkatkan. Terapi rehabilitasi medik sebaiknya dilakukan sedini mungkin.Terapi rehabilitasi medik harus dilakukan secara komperhensif baik dari segi fisik maupun psikis, oleh karena itu diperlukan suatu penanganan terpadu oleh suatu tim rehabilitasi yang terdiri dari dokter spesialis, terapis okupasi, fisioterapis, terapis wicara, ortotis prostetis dan psikolog.Masalah penderita paska stroke sangat kompleks dan bersifat individual, namun ada masalah dasar yang sama yaitu yang timbul akibat hilangnya atau terganggunya kontrol terhadap mekanisme refleks postural normal serta beberapa refleks primitif yang lain.
Peran tim rehabilitasi medik adalah sbb:Dokter spesialis rehabilitasi medik:melakukan pemeriksaan medis, diagnosa, edukasi, penyusunan program rehabilitasi medik, mengkoordinir pelaksanaan terapi dan mengevaluasi hasil terapi.
Terapis Okupasi
Membantu memperbaiki kemampuan individu dalam aktifitas sehari-hari hingga dapat melakukan sendiri baik dengan bantuan alat ataupun tidak. Kompenen yang tercakup adalah :ADL (Activities of Daily Living) atau aktifitas keseharian seperti, makan, minum, berpakaian, aktifitas ke kamar kecil, dan mandi.MemoriProduktivitas, contoh kegiatan yang termasuk dalam produktivitas adalah menyetir mobil, memasak, menulis, mengetik, dll.Leisure (pemanfaatan waktu luang) yaitu berkebun, olahraga dll.
Fisioterapis
Memberikan program untuk pemulihan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional penderita stroke. Terapi fisik sebaiknya diberikan sedini mungkin hingga pemulihan dapat mencapai tingkat yang optimum. Diharapkan akan tercapai peningkatan kekuatan otot, kualitas yang lebih baik dari pola gerak, cara berjalan, koordinasi serta keseimbangan.Terapi yang diberikan berupa latihan dengan teknik Bobath, PNF (Proprioceptif Neuromuscular Facilitation), Brunnstorm, Margareth Johnson.
Terapis wicara
Penderita yang mengalami kelumpuhan sebelah kanan akan mendapat gangguan dalam komunikasi verbal atau non verbal, gangguan menelan. Terapi wicara akan membantu mengembalikan fungsi wicara penderita stroke.
Ortotis Prostetis
Ada kalanya penderita stroke memerlukan alat bantu (orthotic) seperti Shoulder Sling (penyangga bahu), Hand Splint, AFO (Ankle Foot Orthosa)
Psikologmemberikan konsultasi psikolog dan terapi suportif pada penderita serta care giver (orang yang merawat).
Program rehabilitasi medik ini memerlukan kerjasama antara tim rehabilitasi dengan penderita dan keluarganya agar dapat dicapai hasil yang optimal.
sumber: sehati (dr. Yenny Lindoyo, SpRM)
Comments