Omega-3 Dan Omega-6 Bermanfaat Untuk ADHD

Lebih dari 80% anak yang menderita Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) di Amerika mendapatkan terapi dengan stimulan seperti halnya methylphenidate. Meskipun efektivitas obat ini cukup baik, namun terdapat efek samping yang bermakna diantaranya menurunnya nafsu makan, insomnia, gangguan pertumbuhan dan iritabilitas.

Meskipun penyebab dari ADHD belum jelas, para ahli memperkirakan adanya faktor diet seperti kurangnya konsumsi berbagai jenis PUFA diperkirakan berkontribusi dalam ADHD. Penurunan kadar PUFA plasma telah dilaporkan pada anak yang menderita ADHD, dan pada studi memperkirakan terjadinya pemecahan omega-3 akibat dari adanya stress oksidatif yang meningkat. Penemuan ini menimbulkan hipotesis bahwa kurangnya asam lemak tertentu dapat mengganggu fungsi otak sehingga dapat menyebabkan atau memperberat ADHD.

Dari studi yang bertujuan untuk menilai manfaat pemberian omega-3 dan omega-6 terhadap anak yang menderita ADHD. Studi yang dilakukan oleh Johnson M., dkk. dan telah dipublikasikan dalam Journal of Attention Disorders ini dilakukan dengan disain penelitian acak, tersamar-ganda, kontrol plasebo dan melibatkan sebanyak 75 anak dengan ADHD. Subyek dikelompokan, yaitu: kelompok yang mengkonsumsi suplemen n-3/n-6 dengan dosis 6 tablet per hari dan kelompok yang mendapatkan plasebo. Terapi diberikan selama 6 bulan, dan pada 3 bulan terakhir kelompok dengan plasebo juga diberikan suplemen n-3/n-6.

Pengamatan dilakukan sebelum diberikan terapi, 3 bulan dan 6 bulan setelah dimulainya terapi dengan menggunakan Attention Deficit Hyperactivity Disorder rating scale IV – Parent version (ADHD-RS-IV) dan Clinical Global Impression (CGI). dari studi tersebut menunjukkan bahwa terdapat penurunan total skor, skor gangguan perhatian dan hiperaktivitas yang bermakna pada kelompok yang mendapatkan suplementasi omega-3 dan omega-6 dibandingkan plasebo pada 3 bulan pertama. (26% pada kelompok yang mendapatkan omega-3 dan omega-6) mengalami kemajuan dengan skor ADHD-RS-IV yang meningkat lebih dari 25%) (p=0,02). Pada akhir studi, 47% partisipan mengalami penurunan gejala dan 7 partisipan (12%)diantaranya mengalami penurunan gejala hingga lebih dari 50%. Partisipan yang mengalami penurunan lebih banyak pada pasien dengan subtipe inattentive dibandingkan pasien dengan subtipe campuran.

Pemberian suplemen n-3/n-6 berpotensi dalam mengurangi gejala pada pasien dengan gangguan perhatian dan hiperaktivitas khususnya pada subtipe inattentive (gangguan perhatian).

Comments