Migren saat Hamil dapat memacu risiko penyakit stroke dan vaskular

Wanita yang mengalami migren saat hamil cenderung 15 kali lebih tinggi mengalami stroke, 2 kali lipat mendapatkan penyakit jantung dan 3 kali lipat mengalami penyumbatan darah dan masalah pembuluh lainnya. Temuan ini dipublikasi di dalam British Medical Journal Mei 2009.

Pimpinan peneliti studi, Dr. Cheryl Bushnell, seorang ahli saraf di Wake Forest Baptist Medical Center mengatakan bahwa pelayanan kehamilan yang baik sangat diperlukan. Wanita dengan migren parah dan menetap selam hamil harus memperhatikan faktor-faktor risiko mereka, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, sejarah penyumbatan darah, penyakit jantung dan stroke sebelumnya. Tampaknya ada kaitan antara migren dan pra-eklamsia, yang merupakan salah satu komplikasi paling sering dan berbahaya selama kehamilan.

Para peneliti juga menemukan bahwa wanita 35 tahun atau lebih cenderung mengalami migren selama kehamilan. Wanita berumur 40 tahun atau lebih tua 2,4 kali lebih banyak mengalami migren dibandingkan wanita berumur kurang dari 20 tahun dan wanita kulit putih lebih banyak mengalaminya dibandingkan ras atau etnik lain.

Bushnell mengatakan bahwa migren, khususnya yang berkaitan dengan perubahan aura atau visual sepanjang waktu sakit kepala, sebelumnya dikaitkan dengan stroke dan penyakit jantung pada wanita. Studi ini perlu mem-validasi kaitan keduanya.

Untuk studi ini, Bushnell dan koleganya menganaisis data dari 33.956 wanita hamil yang didiagnosis migren. Sebanyak 26% wanita hamil mengalami migren. Sementara beberapa wanita mengalami hilangnya sakit kepala migren selama hamil, yang lain menjadi lebih sering dan lebih parah. Parahnya migren berkaitan dengan stroke dan penyakit vaskular tidak jelas, namun hal ini terjadi pada beberapa wanita yang tidak mengkonpensasi stres vaskular selama kehamilan, seperti peningkatan volume darah, volume stroke dan laju jantung. Brushnell menambahkan bahwa apapun penyebabnya, migren akrif selama kehamilan harus dilihat sebagai penanda potensial bagi penyakit vaskular.

Comments