Langkah-langkah Atasi Flu Babi (Swine Flu)

Direktur WHO atau Organisasi Kesehatan Sedunia, Margaret Chan mengatakan, wabah flu babi di Mexico dan Amerika Serikat berpotensi menjadi pandemi. Menurutnya wabah itu bisa menjadi pandemi karena menyerang manusia. Tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah flu babi itu bisa menjadi pandemi.

Ia mengadakan pertemuan darurat dengan para pakar hari Sabtu untuk membahas ancaman itu. Antara lain, para pakar diduga akan menganjurkan apakah WHO harus mengeluarkan peringatan dalam bepergian atau meningkatkan kewaspadaan.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menduga virus itu yang menyebabkan 60 orang meninggal di Meksiko sejak pertengahan bulan Maret. Jurubicara WHO, Fadela Chaib, mengatakan wabah flu pengujung musim yang tidak biasanya, terjadi di Meksiko yang bermula sejak akhir Maret.

Terkait wabah flu babi yang menyebar di Meksiko, Amerika Serikat, dan Selandia Baru, pemerintah menggelar rapat koordinasi lintas sektor di ruang rapat Menko Kesra hari Senin 27 April. Hal itu terkait dengan lintas virus dari hewan ke manusia. Menurutnya, langkah ini merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan pemerintah agar virus flu babi ini tidak masuk ke Indonesia dan mengancam penduduk Indonesia.

Depkes Tetapkan Enam Langkah Atasi Flu Babi

Ditjen P2PL melalui surat edaran meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala UPT di lingkungan Ditjen P2PL dan RS Vertikal melalui surat nomor: PM.01.01/D/I.4/1221/2009 untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Mewaspadai kemungkinan masuknya virus tersebut ke wilayah Indonesia dengan meningkatkan kesiapsiagaan di pintu-pintu masuk negara terutama pendatang dari negara-negara yang sedang terjangkit.
  2. Mewaspadai semua kasus dengan gejala mirip influenza (ILI) dan segera menelusuri riwayat kontak dengan binatang (babi)
  3. Meningkatkan kegiatan surveilans terhadap ILI dan pneumonia serta melaporkan kasus dengan kecurigaan ke arah swine flu kepada Posko KLB Direktorat Jenderal PP dan PL dengan nomor telepon: (021) 4257125
  4. Memantau perkembangan kasus secara terus menerus melalui berbagai sarana yang dimungkinkan.
  5. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor serta menyebarluaskan informasi ke jajaran kesehatan di seluruh Indonesia.

Comments