Para peneliti melaporkan di dalam Journal of Infectious Diseases edisi 1 Desember 2008 bahwa perempuan yang koinfeksi HIV dan virus hepatitis C (HCV), tingkat antibodi penawar (neutralizing antibody/nAb) hepatitis C tampaknya tidak berkaitan langsung dengan risiko penularan dari ibu-ke-bayi.
“Antibodi penawar dapat mencegah infeksi virus,” Dr. Stuart C. Ray, peneliti senior mengatakan pada Reuters Health. “Kami menemukan tingkat nAb HCV yang sangat rendah pada perempuan yang koinfeksi HIV dan HCV waktu melahirkan, tetapi di antara perempuan tersebut kami tidak menemukan bahwa tingkat nAb memprediksi penularan HCV pada bayi yang baru lahir.”
Dr. Ray dari Fakultas Kedokteran Johns Hopkins, Baltimore, dan rekan mengambil kesimpulan tersebut setelah meneliti 63 ibu yang koinfeksi HIV dan HCV.
Enam belas perempuan menularkan HCV kepada bayi mereka, tetapi tidak ada perbedaan yang terdeteksi antara kemampuan menawar partikel pseudo HCV heterologus pada plasma darah ibu yang menularkan dan tidak menularkan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa “tidak ada bukti bahwa nAb HCV dikaitkan dengan penularan HCV dari ibu-ke-bayi.”
Namun, Dr. Ray menambahkan, “belum diketahui apakah perlindungan mungkin disediakan oleh tingkat nAb yang lebih tinggi, sebagaimana yang umumnya ditemukan pada perempuan HIV-negatif yang memiliki HCV – yang jarang menularkan HCV kepada bayi mereka yang baru dilahirkan.”
“Antibodi penawar dapat mencegah infeksi virus,” Dr. Stuart C. Ray, peneliti senior mengatakan pada Reuters Health. “Kami menemukan tingkat nAb HCV yang sangat rendah pada perempuan yang koinfeksi HIV dan HCV waktu melahirkan, tetapi di antara perempuan tersebut kami tidak menemukan bahwa tingkat nAb memprediksi penularan HCV pada bayi yang baru lahir.”
Dr. Ray dari Fakultas Kedokteran Johns Hopkins, Baltimore, dan rekan mengambil kesimpulan tersebut setelah meneliti 63 ibu yang koinfeksi HIV dan HCV.
Enam belas perempuan menularkan HCV kepada bayi mereka, tetapi tidak ada perbedaan yang terdeteksi antara kemampuan menawar partikel pseudo HCV heterologus pada plasma darah ibu yang menularkan dan tidak menularkan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa “tidak ada bukti bahwa nAb HCV dikaitkan dengan penularan HCV dari ibu-ke-bayi.”
Namun, Dr. Ray menambahkan, “belum diketahui apakah perlindungan mungkin disediakan oleh tingkat nAb yang lebih tinggi, sebagaimana yang umumnya ditemukan pada perempuan HIV-negatif yang memiliki HCV – yang jarang menularkan HCV kepada bayi mereka yang baru dilahirkan.”
Comments