Suplementasi Vitamin C dan E dan Kanker

Salah satu pemicu berubahnya sel normal menjadi sel kanker adalah kerusakan struktur DNA yang dapat disebabkan oleh proses oksidasi. Oleh sebab itu, diperkirakan mengkonsumsi antioksidan seperti vitamin C dan E dapat menjadi suatu strategi pencegahan kanker. Berikut ini disampaikan hasil studi berskala besar yang baru dipublikasikan akhir tahun 2008 ini.

Disampaikan dalam pertemuan tahunan American Association for Cancer Research, 16 November 2008 di Washington DC, Amerika Serikat, suatu penelitian acak berskala besar dan berjangka panjang. Uniknya, yang terlibat dalam studi ini bukanlah pasien / orang awam, melainkan sebanyak 14.000 dokter yang berusia di atas 50 tahun. Para dokter (subjek penelitian) tersebut dikelompokkan secara acak ke dalam 2 kelompok, yaitu :
Kelompok 1 : mendapat vitamin E 400 IU 2 hari sekali atau plasebo
Kelompok 2 : mendapat vitamin C 500 mg tiap hari atau plasebo
Kemudian kedua kelompok ini dipantau selama 10 tahun, dinilai berapa banyak angka kejadian timbulnya kanker. Hasilnya, timbul kanker pada sebanyak 1.929 orang dan ternyata pemberian suplemen vitamin C maupun E tidak bermanfaat dalam mencegah kanker.

Dari hasil penelitian ini, para ahli berpendapat bahwa suplemen vitamin mungkin tidak memberikan manfaat yang sama seperti vitamin yang didapat dari makanan sehat (misalnya sayur dan buah-buahan). Selain penelitian ini, beberapa penelitian besar lainnya juga memperlihatkan hal yang sama.

Dapat disimpulkan bahwa sebagai pencegahan kanker, ternyata suplemen vitamin antioksidan tidak menunjukkan manfaatnya, sedangkan makan makanan sehat yang kaya vitamin seperti buah dan sayur terbukti mengurangi risiko timbulnya kanker. Atau dengan kata lain, manfaat buah dan sayur tidak dapat digantikan dengan suplemen vitamin.

Comments