Vitamin D dua kali lipat untuk anak-anak


Kelompok dokter anak di Amerika menyarankan agar anak-anak sejak lahir sampai remaja harus mendapatkan 2 kali lipat dosis vitamin D yang biasa direkomendasikan karena terbukti dapat membantu mencegah penyakit serius.

Menurut the American Academy of Pediatric (AAP),untuk memenuhi rekomendasi baru 400 unit sehari, jutaan anak perlu mendapatkan suplemen viatmin D. Termasuk yang mendapatkan ASI, juga menggunakan susu formula dan remaja yang kurang minum susu atau bahkan tidak minum sama sekali.

Susu formula bayi mengandung vitamin D, sehingga secara umum tidak perlu suplemen. namun demikian, AAP merekomendasikan bagi yang memberikan ASI paling sedikit tahun pertama karena kadang-kadang ASI kurang mengandung vitamin D. Kebanyakan susu formula yang tersedia diperkaya dengan vitamin D, tapi kebanyakan anak-anak dan remaja tidak minum cukup yaitu 4 cangkir sehari untuk memenuhi persyaratan baru.

Saran baru didasarkan penelitian terbaru mengenai manfaat potensial vitamin D selain menjaga kekuatan tulang, termasuk kemungkinan mengurangi risiko kanker, diabetes dan penyakit jantung. Namun buktinya tidak konklusif dan tidak ada konsensus tentang berapa banyak vitamin yang diperlukan untuk pencegahan penyakit. Saran baru ini menggantikan rekomendasi akademi tahun 2003 untuk penggunaan 200 unit sehari. Itu jumlah yang direkomendasikan bagi anak-anak dan dewasa sampai umur 50 tahun. Dosis 400 IU direkomendasikan bagi orang dewasa berumur 51-70 tahun dan 600 unit bagi yang berumur 71 tahun ke atas. Vitamin D dijual dalam drop untuk anak-anak, kapsul dan tablet.

The Institute of Medicine, kelompok penasehat pemerintah yang mengatur standar diet, mendiskusikan dengan badan federal apakah rekomendasi harus diubah berdasarkan penelitian yang berkembang. Rekomendasi disiapkan dan akan dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics edisi November.

Vitamin D ditemukan dalam minyak ikan seperti tuna, makarel dan sarden, selain susu dan beberapa makanan sereal. Namun sulit mendapatkan jumlah cukup melalui makanan. Sumber terbaik adalah sinar matahari karena tubuh membuat vitamin D ketika sinarnya mengenani kulit kita. Dipercaya bahwa 10-15 menit di bawah matahari tanpa pelindung sinar (suscreen) beberapa kali seminggu adalah cukup bagi kebanyakan orang dengan kulit gelap dan di daerah utara, sedangkan bagi yang kurang matahari perlu waktu lebih. Karena sinar matahari berkaitan dengan kanker kulit, suplemen vitamin D selama bayi, anak-anak dan remaja diperlukan.

Studi terbaru telah menunjukkan bahwa kebanyakan anak tidak mendapatkan vitamin D yang cukup. Kasus riketsia, kelainan tulang yang sering dikaitkan dengan kekurangan nutrisi tahun 1800-an, terjadi lagi. Dr Frank Greer, seorang dokter anak dari Universitas Winconsin menyatakan bahwa banyak studi yang menyarankan vitamin D mungkin berperan lebih luas dalam pencegahan telah diselidiki, walaupun kebanyakan bukan berbasis medis kuat. Namun demikian, banyak dokter mempertimbangkan kumpulan studi dan banyak yang mulai memberikan pasien mereka dosis vitamin D secara rutin.

Adrian Gombart, seorang peneliti vitamin D dari Universitas Oregon State mengatakan bahwa rekomendasi baru aman dan konservatif, tapi dosis 400 IU 'mungkin tidak cukup'. Hasil kerja lab Gombart pada jaringan manusia menunjukkan bahwa vitamin D membantu meningkatkan kadar protein yang membunuh bakteri. Dia mengatakan bahwa banyak ahli percaya dosis 800-1.000 unit sehari akan lebih efektif membantu melawan penyakit.

Comments