Tes Multi Drug Resistant TB cepat dan akurat

Tes molekuler baru yang ditujukan untuk mendeteksi tuberkulosis yang resistan terhadap berbagai jenis obat (MDR-TB) dapat memberi hasil yang cepat dan akurat. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Clinical Care Medicine edisi April 2008. Tes ini dapat menghasilkan akses yang lebih dini terhadap pengobatan yang sesuai, keberhasilan pengobatan MDR-TB dan pencegahan TB yang begitu resisten terhadap berbagai jenis obat, yaitu resistan terhadap dua jenis pengobatan lini pertama yang paling manjur dan paling sedikit dua golongan obat lini kedua. Hal ini dikatakan oleh Gerrit Coetzee, penulis penelitian dan ketua South Africa’s National Tuberculosis Reference Laboratory.

Untuk penelitian ini, para ilmuwan meneliti kinerja tes molekuler dan kemungkinan pelaksanaan deteksi resistansi rifampicin dan isoniazid secara cepat. Walaupun tes ini tersedia secara komersial, tes ini dipakai tersedia di kebanyakan wilayah yang mempunyai beban TB tinggi, menurut para penulis. Para peneliti melakukan tes terhadap 536 contoh dahak BTA-positif yang diambil dari orang yang ditentukan lebih berisiko terhadap MDR-TB. Mereka membandingkan hasil tersebut dengan biakan cairan secara tradisional dan tes kerentanan terhadap obat.

Penelitian menemukan bahwa tes molekuler menyediakan hasil yang dapat ditafsirkan dalam satu dan dua hari pada 97% contoh BTA-positif. Hasil deteksi MDR-TB dibandingkan dengan hasil tes yang tradisional adalah sensitivitas 98,8%, spesifisitas 100%, nilai prediktif positif 100% dan nilai prediktif negatif adalah 99,7% . Kinerja tes tersebut juga baik pada contoh yang dicemari dengan biakan tradisional dan pada contoh BTA-negatif, biakan-positif menurut para penulis. Para penulis menyimpulkan bahwa tes tersebut mempercepat proses diagnosis MDR-TB dan memberi hasil sangat cepat dan akurat yang lebih baik dibandingkan tes tradisional.

“Kini pasien dapat ditentukan mempunyai MDR-TB dalam beberapa hari, tidak lagi beberapa bulan seperti dulu,” Coetzee mengatakan. Para pakar mengatakan bahwa tes ini dapat mengubah cara mendiagnosis MDR-TB serta upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.

source : Kalbe.co.id

Comments