Kulit kepala dan kanker kulit

Tidak semua melanoma diciptakan sama. Ini adalah kesimpulan sebuah studi oleh para peneliti Universitas North Carolina yang menemukan bahwa kanker kulit bervariasi tingkat mematikannya, tergantung dimana mulainya.

Setelah analisis data yang melelahkan lebih dari 50.000 kasus melanoma di Amerika, yang didiagnosis antara tahun 1992 sampai 2003, para ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Nancy Thomas (seorang dokter ahli dermatologi), menemukan hal yang mengejutkan yaitu pasien-pasien dengan luka di kulit kepala dan leher meninggal hampir 2 kali lipat lebih cepat setelah diagnosis menderita tumor dibandingkan di tempat lainnya. Sejak lama, banyak kontroversi apakah melanoma kepala dan leher punya survival yang jelek dan studi ini menunjukkan besarnya perbedaan survival untuk tumor kulit kepala dan leher. Yang menarik, kanker muka dan telinga, merupakan lokasi melanoma umum, tidak berkaitan dengan penurunan survival. Nyatanya, kanker mulai di daerah ini memiliki prognosis lebih baik dibandingkan tubuh atau kaki/tangan yang biasanya mempunyai angka survival terbaik.

Studi Thomas tidak didisain untuk menyingkap mengapa luka pada kulit kepala dan leher berbahaya, tapi Thomas menjelaskan bahwa kedua area itu bertepatan dengan pembuluh darah dan limfa besar. Jaringan seperti ini membuat sel-sel kanker lebih mudah tumbuh, berkembang dan menyebar. Dr. Vijay Trisal, spesialis kanker di City of Hope National Medical Center di Los Angeles juga mencatat bahwa area ini menerima paparan sinar matahari paling banyak sehingga masuk akal bila kanker di area ini berbeda dengan area lain yang jarang terkena sinar matahari.

Thomas menjelaskan bahwa sebagian alasan survival yang lebih buruk berkaitan dengan fakta bahwa luka kulit kepala sulit dideteksi dan pada kebanyakan kasus kurang diskrining karena daerah ini ditutupi oleh rambut. Tapi hal ini tidak dapat menjelaskan tren keseluruhan. Ada sesuatu yang independen dalam skrining yang tidak kita ketahui, menurut Thomas.

Walaupun tanpa penjelasan seperti itu, temuan ini menggarisbawahi pentingnya skrining yang tepat. Sebagai bagian dari setiap pengujian kulit, kulit kepala jangan dibedakan dari bagian tubuh lain. Nyatanya seperti yang ditunjukkan dalam studi ini, kulit kepala adalah tempat pertama yang dilihat para dokter dan pasien

source: Kalbe.co.id

Comments