Menurut studi dari Univ. Leicester yang dipublikasikan online pada Archives of Diseases in Childhood 2007, anak-anak yang mempunyai paling sedikit salah satu orang tua yang merokok, memiliki kadar nikotin 5.5 kali lipat lebih tinggi.
Ibu yang merokok merupakan faktor independen terbesar terhadap kotinin dalam urin sebesar 4 kali lipatnya. Memiliki ayah yang merokok menjadikan kadar kotinin 2 kali lipatnya. Kotinin adalah metabolit nikotin yang dihasilkan tubuh.Tidur bersama orang tua dan suhu ruangan yang lebih rendah juga berkaitan dengan meningkatnya kotinin. Kotinin diukur dari sample urin yang diambil dari bayi berumur 12 minggu. 71 bayi mempunyai paling sedikit satu orang tua yang merokok.
Peneliti dari Leicester Medical School bekerja sama dengan Universtas Warwick mengatakan bahwa bayi yang terkena asap rokok cenderung dari keluaga miskin yang memiliki ruang lebih sempit dan pemanasan yang tidak cukup.Kadar kotinin yang lebih tinggi di musin dingin merupakan refleksi faktor-faktor kunci lain yang mempengaruhi paparan merkok pasif, seperti ventilasi yang buruk atau kecendurugan orang tua untuk merokok didalam ruangan selama musim dingin.Tidur bersama orang tua merupakan faktor resiko untuk kematian di tempat tidur.
Penulis menjelaskan salah satu alasan untuk hal ini mungkin menghirup partikel asap selama tidur atau dekatnya pakaian dan benda lain yang terkontaminasi asap rokok.Hampir 40% anak di bawah 5 tahun dipercaya terpapar asap tembakau di rumah dan rokok bertanggun jawab terhadap lebih dari 6000 kematian anak anak muda per tahun di Amerika. Tetapi penulis memahami kesulitan untuk melarang merokok di rumah pribadi karena tergantung pada sikap orang tua atau perawat masing-masing.
sumber :CDK (Cermin Dunia Kedokteran vol.34 no.5/158 - Archives in Childhood 2007 online)
lihat artikel tentang rokok
Comments